Panduan Singkat Dalam Pelaksanan Aqiqah Buah Hati

Aqiqah Di Pasar Minggu

Panduan Aqiqah – Umat islam biasa merayakan kelahiran anak dengan aqiqah. Aqiqah juga merupakan ungkapan rasa syukur orang tua atas karunia buah hati.

Sama seperti ibadah lainnya, Aqiqah juga memiliki ketentuan dalam melaksanakannya. Kita memerlukan panduan yang cukup lengkap untuk melaksanakannya, mulai dari pengertian, hukum, dalil, hingga ketentuan.

Dan berikut ini lah panduan singkat dalam melaksakan aqiqah.

Pengertian Aqiqah

Pertama yang harus kita ketahui adalah pengertian dari aqiqah itu sendiri. Secara bahasa, Aqiqah memiliki arti memotong yang berasal dari bahasa arab Al-qath’u. 

Adapun secara istilah, Aqiqah memiliki makna yaitu proses penyembelihan hewan ternak pada hari ke tujuh kelahiran bayi. 

Ada juga yang mengatakan bahwa aqiqah adalah hewan yang disembelih untuk sang bayi pada saat rambut bayi tersebut dipotong.

Baca Juga : Tips Pelaksanaan Aqiqah Yang Bijak

Panduan Hukum Pelaksanaan Aqiqah

Berdasarkan dari beberapa fatwa ulama, mayoritas sepakat bahwa hukum dari aqiqah adalah Sunnah Muakkad. 

Yang menandakan jika orang tua mampu melaksanakannya, maka orang tua dianjurkan untuk melaksanakannya pada hari ke tujuh kelahiran sang bayi. 

Sesuai dengan sabda Nabi SAW. melalu hadits nya yang berbunyi sebagai berikut:

غن سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى 

Dari Samuroh bin Jundub, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh,
digundul rambutnya dan diberi nama.”

Akan tetapi bagaimana jika orang tua belum bisa melaksanakannya pada hari ke tujuh? apakah boleh mengundur nya?. 

Tentu saja tidak masalah jika ingin mengundurnya, ada yang berpendapat kalau aqiqah juga bisa pada hari ke-14 atau ke-21.

Ada juga yang berpendapat kalau batas waktunya adalah sampai sang anak tersebut memasuki usia baligh.

Baca Juga : Ini Waktu Yang Tepat Dalam Melaksanakan Aqiqah

Setelah melewati masa tersebut jika orang tua belum mengaqiqahi anaknya, maka gugurlah sunnah orang tua untuk melaksankannya.

Tetapi, jika sang anak ingin mengaqiqahi diri sendiri setelah dewasa, maka boleh hukumnya untuk melaksanakannya.

Panduan Syarat Melaksanakan Aqiqah

seputar tips dan trik jumlah hewan kambing aqiqah

Selanjutnya, hal yang tidak kalah penting dalam melaksanakan aqiqah yaitu syarat. Sama seperti ibadah lainnya, aqiqah juga memiliki syarat yang harus orang tua penuhi saat aqiqah. Berikut adalah syarat-syarat dalam melaksanakan aqiqah.

Syarat Hewan Aqiqah

Hewan untuk pelaksanaan aqiqah tidak lain adalah kambing atau domba dengan syarat telah cukup umur, kondisi sehat dan juga bebas cacat. Kurang lebih syarat hewan aqiqah sama dengan qurban.

Jumlah Hewan

Terdapat perbedaan dalam jumlah hewan pada aqiqah berdasarkan jenis kelamin sang bayi. Untuk anak laki-laki jumlah hewan aqiqah adalah dua ekor kambing atau domba. Sementara untuk anak perempuan adalah denga satu sekor kambing atau domba.

tips jumlah kambing hewan aqiqah

Tetapi bagiamana jika hanya mampu menyembelih seekor kambing untuk anak laki-laki, apakah sah?. Jika memiliki keterbatasan finansial sehingga hal tersebut terjadi, maka hukumnya boleh dan sudah terpenuhi sunnah aqiqahnya selama syarat terpenuhi.

Baca Juga : Ketentuan Kambing Aqiqah Sesuai dengan Sunnah

Panduan Tata Cara Pelaksanaan Aqiqah

Setelah mengetahui pengertian, hukum, dan syarat pelaksanaan aqiqah, selanjutnya yang perlu orang tua ketahui adalah tata cara melaksanakan aqiqah seperti berikut ini.

Menyembelih Hewan Aqiqah

Penyembelihan hewan aqiqah hendaknya pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi sesuai dengan kententuan jumlahnya. 

Kondisi hewan harus dalam keadaan sehat secara jasmani dan tidak ada cacat pada fisiknya. Sebelum menyembelih hendaknya membacakan doa Sebagai berikut :

Bismillahi wa billahi, allahumma ‘aqiqatun ‘an fulan bin fulan, lahmuha bilahmihi si azhmihi, allahummaj’alha wiqaan liali muhammadin ‘alaihi wa alihis salam.

Artinya: “Dengan nama Allah serta dengan Allah, Aqiqah ini dari fulan bin fulan, dagingnya dengan dagingnya, tulangnya dengan tulangnya. Ya Allah, jadikan aqiqah ini sebagai tanda kesetiaan kepada keluarga Muhammad SAW.”

Baca Juga : Begini Tipsnya Memilih Kambing Aqiqah yang Baik!

Panduan Pembagian Daging Aqiqah

layanan jasa paket aqiqah murah jakarta bogor depok tangerang bekasi

Berbeda dengan Idul Adha, pada pelaksanaan aqiqah para ulama menganjurkan untuk memasak daging aqiqah terlebih dahulu sebelum membagikannya. 

Namun ada juga yang berpendapat bahwa boleh saja membagikan daging aqiqah yang masih mentah. 

Akan tetapi, ulama menyatakan lebih utama memasaknya dahulu sebelum membagikannya kepada orang lain.

Keluarga juga berhak untuk mendapatkan bagian dari kambing aqiqah tersebut.

Mencukur Bayi dan Memberinya Nama

pelaksanaan aqiqah anak laki-laki sesuai sunnah

Tata cara aqiqah selanjutnya adalah mencukur dan memberi nama pada bayi tersebut. Ulama menyatakan bahwa mencukur rambut bayi adalah bagian dari sunnah pada saat melaksanakan aqiqah.

Dalam hal pemberian nama, orang tua harusah memberikan nama yang bermakna baik. Karena nama adalah simbol doa dan harapan orang tua atas akhlak dan perilaku sang bayi nantinya.

Mendoakan Bayi

seputar doa aqiqah

Mendoakan unutk kebaikan bayi juga adalah salah satu sunnah pada saat pelaksanaan aqiqah. Adapun doa yang bisa diucapkan adalah berikut :

“U’iidzuka bi kalimaatillaahit tammaati min kulli syaithooni wa haammah. Wa min kulli ‘ainin laammah.”

Artinya: “Saya perlindungkan engkau, wahai bayi, dengan kalimat Allah yang Perkasa, dari tiap-tiap godaan syaitan, serta tiap-tiap pandangan yang penuh kebencian.”

Baca Juga : Doa-doa untuk Bayi pada saat Aqiqah

call us

Hubungi
Customer Service Official Medina Aqiqah

Contact us

Hubungi Kami Melalui Whatsapp Official Medina Aqiqah

Total Views: 79 ,